Ikhlas, Demi Kebahagiaanmu Mas!

Pertama kali bertemu denganmu aku merasakan detak jantung ini berdenyut kenyang seakan tak ingin menjauh darimu. Yap, rasa ini selalu saja datang ketika kau dekat denganku. Reihan namanya, dia adalah sesosok pria yang dijodohkan untuk menikah denganku. Memang hubungan kami terbilang sangatlah sebentar. Kedua orangtua kami sudah saling mengenal dengan baik. Reihan kini sudah menjadi suamiku. Aku akui dia memang terpaksa menikah denganku. Hanya karena hormat pada kedua orangtuanya. Aku tahu dari cara ia menatapku dan berbicara padaku. Uhh... Aku rasa sakit hati ini mencintai dan hidup bersama dengan orang yang tak membalas cintaku. "Sudahlah memang ini sudah takdirku mengapa kemarin ku terima lamaran keluarga Reihan" bukankah ini yang ku mau. Lagi pula mencintai seseorang tidak perlu meminta balasan. Anggap saja ini semua ibadah ku pada Allah SWT. Setahun berlalu hidup kami biasa-biasa saja. Hambar tak ada kebahagiaan. Setiap kali aku melayani Reihan de...