3 isu yang beredar ini rupanya masih di cover BPJSK
Banyak berita di luar sana yang mempermasalahkan soal pembiayaan pelayanan kesehatan, Yang lagi hot ditengah masyarakat bahkan netizen.
Narasumber dalam acara Ngopi bareng JKN-KIS: Nopi Hidayat Humas BPJS Kesehatan , Agus Pambagyo Pengamat Kebijakan Publik , Chazali Situmorang Pengamat Asuransi Kesehatan , Budi Mohamad Arief Deputi Direksi Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan.
Rupanya masalah BPJS Kesehatan tidak lagi mencover atau membiayai 3 pelayanan kesehatan ini. Operasi Katarak, Rehabilitasi medik, Bayi baru lahir.
Apakah benar akan berita tersebut? Karena faktanya anak saya fisioterapi masih bisa menggunakan JKN-KIS di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Bertemu langsung oleh sumbernya dalam acara santai ngopi bareng JKN-KIS berlokasi Cerita Cafe Jakarta. Disini dibahas juga soal isu-isu yang sedang hangat di bicarakan.
BPJS Kesehatan sudah menghabiskan biaya sebesar Rp. 18,4 Triliun atau 21.8% dari total biaya pelayanan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan.
Nyatanya tidak benar lho bahwa BPJS Kesehatan menstop atau tidak lagi melayani 3 pelayanan ini baik di faskes tingkat pertama atau pun tingkat lanjutan.
√ Operasi Katarak
√ Rehabilitasi medik
√ Bayi lahir sehat
√ Rehabilitasi medik
√ Bayi lahir sehat
BPJS Kesehatan masih menanggung hanya saja standartnya yang di ubah, karena ternyata di lapangan ada yang cukup 2 kali dalam seminggu ini malah sampai 29 kali balik kerumah sakit untuk rehabilitasi medik. Kalau begini kan nanya korupsi!
3 angka tinggi dalam tagihan inilah penyakit yang memakan biaya paling mahal sendiri. Operasi Katarak memakan biaya sekitar 2,6 Triliun sedangkan untuk rehabilitasi medik memakan biaya sampai 960 miliar dan untuk bayi lahir sehat saja sudah 1,1 triliun.
Jadi untuk peserta JKN-KIS tidak perlu resah akan berita hoax yang beredar, karena masih di tanggung oleh BPJS Kesehatan. Asal sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan.
Baca juga : Manfaat menjadi peserta JKN-KIS
Mutu pelayanan kesehatan yang akan di utamakan untuk seluruh peserta JKN-KIS.
20 Juli 2018 sudah ada 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang sudah menjadi peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan telah bekerjasama 22.322 FKTP , 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, 1.078 optik.
Masih dicover mba tapi dengan kondisi tertentu
BalasHapus. Obat juga harusnya jika khasiat sama pilih yg generik aja supaya BPJS bisa terus bertahan.
ya mba akhirnya anakku masih bisa fisioterapi menggunakan bpjs kesehatan
Hapus