bijak mengelola keuangan ini caranya
Hidup itu penuh dengan teka-teki kita tidak bisa membayangkan apakah kedepannya akan lancar terus seperti air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. ciee peribahasa aku serius banget kali ni lagi tumben. hihihi.... bacanya jangan ciuss banget ngapa. Santai saja.
sekarang kita mending membahas masalah keuangan nih, apakah selama ini sehat dalam mengelola urusan uang untuk kehidupan sehari-hari beserta perintilannya? Nah memang cukup sulit bagi kaum hawa untuk bisa mengatu uang. soalnya mata ini tidak bisa diam jika melihat barang diskonan. Benar tak? hihihi..
tadi pagi tepatnya sih jumat 30 agustus 2018 aku senang banget di undang sama teman seprofesi alias blogger untuk hadiri acara yang memang selalu di selenggarakan oleh IBU BERBAGI BIJAK siapakah dia itu? Ibu Bijak ini ada sosial medianya di instagram dengan nama @ibuberbagibijak yang aku suka ia selalu memberikan informasi cara dan tip untuk atur keuangan.
Dalam acara ini ada 2 narasumber yang sangat menginspirasi bagi kita semua termaksud aku juga, karena memberikan sharing dan tips bagaimana sih kita sebagai perempuan bisa mengatur keuangan demi masa depan keluarga sejahtera. Pasalnya , perempuan seringkali kalap jika memegang uang cash. Ayo, siapa yang suka begitu? ngacung
![]() |
prita ghozie |
ada mba PRITA GHOZIE financial educator dan GLADIES RAHMAN womenpreneur yang membagikan ilmu-ilmunya pada kami. disini aku akan menceritakan apa yang aku lihat dan dengar, semoga bermanfaat ya, yuk simak selengkapnya dibawah ini.
PERIKSA KESEHATAN KEUANGAN KAMU
pemasukan dan pengeluaran kudu di jumlah nih secara jujur dan terang-terangan. Gaji berapa sebulan, keuntungan usaha dan bonus atau honor. nah sebelum kita hitung hasil pemasukan dari gaji sendiri, atau mungkin suami. ada baiknya kita cek dari pengeluaran terlebih dahulu. eem.. sudah benar belum ya kelola keungan rumah tanggaku. kayanya sih masih berantakan.
ada 3 tips yang dijabarkan mba Prita untuk mencapai keuangan ideal kita kudu punya Finansial Cek Up, Mengelola arus kas, dan merencanakan keuangan. itu yang paling penting untuk bisa kita capai nih semoga sih aku juga bisa ngatur uang. Soalnya kata mba Prita hanya ada 25% perempuan yang bisa mengelola keuangannya. dan sisanya pada boros atau gagal mengaturnya. huhuhu.... apa aku juga masuk dari salah satu perempuan boros? (moga saja tidak ya!)
SOAL SUDAH SEHATKAH KEUANGAN KITA?
buat aku pribadi kayanya belum sehat, anak jajan saja aku masih minta ikutan jajan juga, belum bisa berhemat nih. maklum diriku memang penyuka cemilan dan doyan makan. wkwkwkwkw pantes perut doang yang gede hampir sama dengan ibu hamil.
pas sesi dikasih kertas selembaran seperti pada gambar di atas terus di suruh isi kira-kira berapa persen dari penghasilan kita untuk zakat,hutang,gaya hidup,kebutuhan hidup,dana darurat,investasi,. dan harus total nilai 100%. Kebayang tak tuh yang biasa main buang-buang uang dan belanja pun tidak hitung lagi, kini ikt workshop soal keuangan langsung deh pada diam dan dalam berhati aku bertanya memangnya gaji suami aku berapa ya. secara mas sugeng ini kan gaji terima setiap minggu bukan bulanan, aku mau masukkin penghasilan blogger juga tak menentu.
3 0rang maju dan dipilih mencocokan hasil jawaban dari yang ada di monitor ternyata ada sebagian yang berbeda dan pas lihat hasilnya aku baru sadar ternyata segini toh jumlah yang harus kita sisihkan untuk dana lain.
Alokasi Ideal untuk penghasilan Bulanan
5% untuk Zakat, Infaq, Sedekah
10% Dana darurat dan asuransi
30% Biaya hidup
30% cicilan hutang
15% Investasi
10% gaya hidup
nah gimana sama tak dengan perincian pengeluaran keuangan kita selama ini? bukan cuma itu saja sih yang disharing dan di ulas lebih dalam ada juga trik umtuk kita bisa mendapatkan tambahan penghasilan rumah tangga.
> bekerja secara aktif
> menjadi investor
> menjadi womenpreneur
sebelum aku jadi blogger ada aktivitas yang pernah ku jalani selama sebulan dengan berjualan produk kecantikan dan juga pakaian, cuma karenaaku tipe malas buat nawarin ke beberapa orang yang aku kenal, cuma tidak membuahkan hasil! di situ aku merasa passion ku bukan menjadi pedagang. apa ya hobiku? setiap hari memikirkan akan bekerja apa? sama dengan memilih aku mau jualan punya usaha tapi bingung jualan apa?!
TIPS MEMILIH USAHA
kits harus tahu apa hobi diri kita,apakah ada pasar buat hasil dari hobi, dan jam kerja yang kita sukai apa? kalau itu semua sudah kita gali dan ketehui, Insyah Allah berkah.
sesi kelola keuangan dari mba Prita sudah selesai dilanjutkan deh dengan sharing dari mba Gladies ternyata perempuan yang satu ini merupakan owner dari Brownies terenak dan sudah terkenal pula berjualan awalnya hanya usaha sampingan dibuat dirumahnya sendiri dan belum memakai jasa karyawan untuk membantu pembuatan brownies tersebut.
Beliau menceritakan perjuangan menjadi womenpreneur sangatlah keras. karena dari pihak keluarga hanya diam saja. namun bukan berarti diam tak mendukung mba Gladies awalnya terinspirasi dari Ibu kandungnya sendiri yang juga bisa mengurus keluarga sambil bekerja. Dari situlah mba Gladies membuat usaha Brownies. Alhamdullilah laku keras hingga saat ini memiliki cabang di Jakarta.
![]() |
Brownies Gladies |
Gladies berbicara ada baiknya ketika usaha harus memiliki rekening sendiri agar tak tercampur dengan rekening pribadi. wihh sanat kesan banget ya. workshop yang aku ikuti. tidak percuma datang jauh-jauh dari tangerang selatan untuk demi suatu ilmu yang sangat berguna buat kehidupan sehari-hari.
So, sepertinya aku akan mulai atur semua keuangan dari suami dan juga dari hasil aku ngeblog. aku juga pengen punya simpenan untuk dana darurat karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada keluarga kita kedepannya.
pesan dari mba Prita pikirkan tuk hari ini, esok dan masa yang akan datang.
semoga berhasil aku mengelola dana keuangan dari suami dan hasilngeblog. Aamiin...
:)
lokasi acara : RPTRA CIGANJUR BERSERI
Bijak mengelola keuangan bisa membuat kita lebih patuh aturan untuk tidak memakai uang ruamh tangga buat nambahin modal.
BalasHapusAku coba terapkan deh di keluarga, soalnya memang benar sih wanita kok 25% aja ya. Yang bijak mengelola keuangan
BalasHapus