sis bona vista gathering and tour

with sis bona vista dan elizabeth psikolog

sejak berkutik di dunia blogger aku selalu di sibukkan dengan beberapa artikel yang memang harus segera di kerjakan dengan alat digital seperti smartphone atau laptop. Namun bukan berarti waktu ku habiskan didepan layar saja. ada waktunya aku kumpul bersama keluarga kecil. Bermain dan bercanda membuat aku lupa akan padatnya deadline.

Dari seorang blogger beralih ke kodratnya perempuan rumah tangga, buat aku mendapatkan ilmu yang bermanfaat seputar parenting sangatlah aku gemari. Karena meskipun sudah berpengalaman dalam Ibu rumah tangga. Mendapatkan angin segar dan hal yang baru sangatlah membantu untuk menghindari stress.

Ada disebuah acara yang bertemakan " Raising Children in Digital Era " kayanya pas banget nih sama permasalahan dalam rumah tanggaku. yang begitu rumit sehingga butuh solusi yang terbaik bagi aku, suami, dan anak-anak.

Elizabeth T Santosa, Psikolog 

beliau adalah narasumber dalam acara gathering blogger with Elizabeth dan Sis Bona Vista. Ia merupakan psikolog anak dan remaja. pembicara di berbagai seminar parenting, Aktif membantu komnas perlindungan anak. dan seorang Ibu dari 3 putri.

Sebelum kita cerita panjang kali lebar mengenai talkshow bersama psikolog Elizabeth ini aku mau kasih tahu dulu sebelumnya acara ini dapat berlangsung dengan lancar karena didukung juga oleh SIS Bona Vista.


SIS Bona Vista ini kepanjangan dari " Singapore International School " beralamat di Lebak Bulus Jakarta Selatan.


Keseruan kami para blogger 

Sebelum acara di mulai terlebih dahulu registrasi di loby kepada security yang berjaga di Sis Bona Vista dengan menitipkan ktp, aku pun diberikan kartu visitor dan di antar oleh salah satu karyawan di sekolah itu, kesan pertama saat masuk kedalam ruangan sekolah ini sih, aku berasa kaya berada di sekolah luar negeri gitu, hihihi.... lorong demi lorong ku lalui bersama teman blogger lainnya. Untuk menuju ke lokasi event gathering di selenggarakan. Katro sepertinya aku ini saat melihat biasanya kan sekolah itu ruangan diatas ya, lah ini masa turun kebawah. lupakan sejenak kekatroan diriku ini ya mom. Setelah mutar akhirnya sampai juga di ruangan event. Registrasi lagi deh sama mba admin dari blogger perempuan network.


Ternyata acara sudah di mulai ya kurang lebih baru 1 menitan sih, jadi tak ketinggalan materi yang diberikan lansung oleh psikolog Elizabeth.Sudah ramai sama mom blogger nih.




cara ia memberikan informasi seputar parenting itu sangat ngenah banget di hati aku sampai saat ini masih ingat pesan dan cara bagaimana kita bersikap menjadi orangtua yang anak-anak selalu mengerti dan paham selalu membuat kita sebagai orangtua selalu di depan anak, bukan dibelakang anak. Sehingga saat kita tua anak-anak tetap menghormati kita dan selalu bertanya akan solusi dan keputusan dari orangtuanya.


sumber foto : Elizabeth T Santosa 
karakter anak era digital ada benarnya juga sih contoh anakku yang kini sudah berusia 6 tahun dan duduk di bangku TK Besar rasanya sudah susah untuk di suruh tertib. anakku sudah mulai membangkang mulai disuruh mandi saja banyak alasannya. Susah makan bahkan kalau sudah pegang gadget itu tidak bisa stop. Jadi binggung aku harus apa! sesekali marah dan akan ku berikan hukuman jika anak tidak nurut.


solusi dari psikolog Elizabeth T Santosa jangan pernah melepaskan apa yang anak suka, ada baiknya jika anak tak mau nurut perintah orangtua. berikan ia hukuman berupa pekerjaan rumah.Seperti mencuci piring menyapu lantai dan membersihkan ruangan kamar. Ini yang sedang aku lakukan untuk anak-anakku dan efeknya terbukti si anak mulai tidak berani meminta gadget jika sudah waktunya istirahat, makan,belajar. hihihi... walaupun masih banyak dramanya nih anak.


buat mereka yang sudah menjadi orangtua atau calon orangtua, tips ini dapat dari event mom bloger gathering with Singapore school .

TIPS PENGGUNAAN INTERNET & SOSIAL MEDIA

gunakan media sosial tidak untuk anak usia dibawah 13 tahun
aplikasikan peraturan dasar
setting peraturan dasar
jangan gunakan laptop/komputer di kamar untuk anak dibawah usia 14 tahun
nah, kita sebagai orangtua perlu jelih untuk selalu memperhatikan situs atau aplikasi yang sering anak kunjungi. dan orang orang yang sering berkomunikasi dengan si anak.

Kalau untuk anak-anakku sih untungnya belum tersedia komputer/ laptop dan ia juga tidak ku perkenankan untuk selalu gunakan sosial media maupun sejeninsnya, paling emaknya saja sih yang narsis. hihihi....

 tahu binatang mamalia kan? sejenis paus,lumba-lumba ternyata binatang yang tak memiliki akal saja mampu berkelompok menjaga anak-anak paus atau lumba yang padahal mah tak ada ikatan saudara,anak, sedarah. Beda dengan manusia yang terlalu masa bodoh ibarat kasarnya mah ini anak loe urusin tuh ya, ini anak gue. kesannya masing-masing.   

 Seandainya saja ada seperti itu yang saling menjaga satu dengan yang lain, pastinya anak-anak akan selalu terlindungi. dan jauh dari bahayanya orang yang ingin berbuat jahat.

Sampai dirumah pastinya kita akan memeluk erat-erat si kecil dan menjaganya serta memberikan pelajaran untuk anak nih nak kamu harus begini, nurut sama mama atau papa, kalau ada orangtua dari suami atau orangtua dari istri. Cukup mertua tidak perlu ikut campur masalah anaknya yang sudah menikah. Jangan terlalu mengintervensi anak dengan pertanyaan atau kritik harus begini,begitu. Tenang mom anak anda sudah dewasa. Jadi curhat aku ini mengingat saat event ada mba sebut saja mawar yang bertanya pada psikolog Elizabeth yang inti pertanyaannya sih sama dengan yang aku alami.


Mertua selalu menganggap menantu ini salah dan Ia benar seperti cara aku urus anak dengan yang Ibu mertua terapkan pada anak-anaknya memang sangatlah berbeda, namun bukan berarti kita sebagai menantu atau Ibu muda tidak tahu apa-apa perihal rumah tangga. pada akhirnya antara suami dan istri jadi bertengkar cuma karena berbeda pendapat.

memang isu antara Mertua & Menantu sangat hangat diperbincangkan dalam kehidupan sehari-hari. bahkan selain kasus itu ada lagi yang lebih ekstrim yakni membunuh anak kandung sendiri yang belum lama terjadi, kita sebagai wanita normal pasti berpikir kok bisa ya, ibu bunuh anak darah dagingnya sendiri apakah ia sudah gila?  
dalam kasus seperti itu Psikolog Elizabeth menerangkan kebanyakan mereka yang membunuh anaknya sendiri itu bukan gila melainkan ia stress, biasanya mereka-mereka inilah yang ditinggalkan oleh suaminya. Wow.... jadi karena faktor itulah si Ibu mampu berbuat kriminal.



Teladan yang perlu orangtua berikan pada anaknya

1. Saling memahami
2. rasa percaya , anak butuh bantuan, anak butuh dukungan, anak merasa nyaman.
3. rasa peduli satu sama lain


lalu bagaimana kita sebagi orangtua menangani anak yang adiksi 

1. jangan reaktif
2. atur waktu
3. menerima kenyataan
4. solusi bersama
5. aturan main
6. konsekuensi / reward
7. teknik dalam mengontrol diri
8. proses


proses tidak akan mengkhianati hasil  

Selesai...


Lanjut ke tour keliling area sekolah Sis Bona Vista

Open House Sis Bona Vista

Ruangan kelas

Ruang kantin

 
















Komentar

  1. Kakak sif jalan jalan sekolah international. Bukan sekedar tour biasa tapi ada ilmunya yang bisa di bawa pulang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mpok, aku dapat banyak ilmu yang bermanfaat banget buat keluarga. Semoga Mpok juga ya sama makasih Mpok sudah berkunjung.

      Hapus

Posting Komentar

Silakan bertanya atau memberikan saran, kritik , dan komentar untuk blog saya

Postingan populer dari blog ini

Ajak anak bermain dan bergembira tanpa takut kuman

Film Koki Koki Cilik cooking camp yuk

Ikhlas, Demi Kebahagiaanmu Mas!