peran komunitas untuk menjaga hutan dalam mitigasi perubahan iklim pada kelompok umkm yang menjual produk lokal
Peran komunitas untuk menjaga hutan dalam mitigasi perubahan iklim
Hampir berjalan sepuluh tahun aku tinggal di pamulang kota
yang dekat dengan daerah Jakarta dan bogor ini sebenarnya buat aku kagum dan ga
nyangka bisa tumbuh melesat dari segi ekonomi, pendidikan dan administrasi nya
bisa dibilang ga mau kalah juga sama ibukota Indonesia ya
Alhamdulilah masih diberi kesehatan dan juga kehidupan yang
aman sentosa jauh dari kebakaran hutan, polusi udara buruk, dan kebanjiran.
Singkat cerita awal aku mengontrak dirumah yang saat ini aku tempatin ini ada momen
dimana rsa kesal bercampur senang disini
Bagaimana ga kesal coba, awal pertama kali pindah kesini itu
ya ampun kan ini itu kontrakan tipe yang menderet panjang kesamping lalu ada delapan
pintu disini dan semuanya itu penuh, rupanya belum punya pembuangan sampah lha
kok bisa?
![]() |
Sekarang udah siapin tempat sampah |
Ya bisa dong ternyata kebanyakan yang ngontrak disini pada
buang sampahnya itu asal buang saja ada yang diem-diem tiap subuh atau
menjelang malam pergi kesamping makam dan membuang sampah rumahnya disitu, lalu
ada juga yang dibakar disamping lahan kosong yang ada disebelah kontrakan ini
Suka terganggu sama asap bakar sampahnya karena waktu itu
aku punya bayi yang masih rawan banget ya sama polusi udara apalagi ini asap
pembakaran sampah emm bisa dibayangkan baunya dan betapa pedasnya itu asap
masuk kedalam rumah mau ngomel tapi mikir karna orang baru disitu, mau lapor ke
RT ya sama saja sudah beberapa kali ditegur tetatp saja bakar sampah lagi
Sampai dipuncak kesabaran suamiku langsung telpon yang punya
kontrakan minta diadain saja pengambilan sampah jadi tinggal bayar tiap bulan
iuran sampahnya terserah yang mau ikut atau ga yang penting jangan ada lagi
bakar sampah atau buang sampah sembarangan
Kebetulan disamping kontrakan yang aku tempatin ini ada
pohon pepaya sama pohon singkong asal buahnya berbuah suka diambil sama warga
sekitar ya tetangga samping rumah sih, kadang daunnya yang diambil buat
dijadiin sayur kalau lagi musim panas ini kaya sekarang ini suka pepaya mengkel
dipetik terus dibikin rujak deh
Terus pelajaran yang bisa diambil sama kita dari tulisan ini
ya itu tadi tolong jangan asal buang sampah sembarangan ya karna mengganggu
banget, mending panggil tukang sampah deh terus bayar tiap bulannya ga mahal
kok disiniitu iuran sampah tiap bulan dikenakan tiga puluh ribu rupiah saja lho
untuk satu rumah ya
Ngomongin daerah tempatku tinggal jadi ingat kan tuh sama daerah Kab Musi
Banyuasin yang ada di Prov Sumatra Selatan
Lha memang hubungannya apa coba sama Pamulang, jadi gini
ceritanya para petani yang ada di banyuasin ini rupanya sama kaya aku ini telaten
menjaga hutannya karena mereka membuat kain gambo ini menggunakan bahan bahan
alami yang baik dan ga mencermarkan lingkungan juga hutan untuk warnanya sendiri
saja para petani memakai bahan alami yakni dari gambir ya sejenis tanaman perdu
yang hidup tumpang sari di antara perkebunan karet emm luar biasa bukan kaya begitu
saja dipikirin lho tanpa pakai pewarna kimia atau apalah ya yang bahaya buat
kesehatan tubuh sendiri sama kesehatan hutan dong pastinya
Proses pembuatan kain Gambo
Yang aku baca dari gathering kemarin ini rupanya dari petani
ke lemari, dipanen lalu gambir ini dicacah dan direbus buat menghasilkan cairan
ekstraksi, nah si ekstra ini diendapkan untuk menghasilkan getah gambir ini. Dan
biasanya warga disini itu menggunakan getah gambir untuk keperluan obat-obatan kemudian
sisa limbah gambir ini ga dibuang lho melainkan untuk sebagai pewarna alami
pembuatan kain gambo
Prosesnya cukup panjang untuk pembuatan kain gambo ini dan
masyarakat musi banyuasin ini begitu pedulinya terhadap hutan terbukti proses
pembuatan kain gambo produk lokal umkm ini menggunakan bahan bahan alami yang
tentu aman untuk pembuat,penjual,pembeli dan lingkungan termaksud hutan Indonesia
tercinta kita ini
Dan untuk kita yang jauh dari hutan kalian bisa lho ikutan
aksi tanam pohon atau donasi pohon untuk hutan, langsung saja ceki ceki IG NYA
@teamupforimpact ikutin tantanganya setiap hari, kalian bisa ini belajar proses
makanan, juga bisa cek jumlah pohon yang sudah ditanam
#EcoBloggerSquad
Di daerah rumahku di desa juga gitu, nih. Suka bakar sampah sembarangan karena nggak ada TPA, padahal bakar sampah kan bisa dipenjara bahkan didenda. 🥴
BalasHapusWah terus terang kalau didaerah saya malah pohon pohon terbilang aman masih banyak dan malah agak jauh dari gedung tinggi atau perumahan karena di desa saya masih asri kalau di kota mungkin sudah susah ya mba
BalasHapus