sistem rujukan online JKN-KIS sudah mulai berjalan

Bersambung... Belum lama ini aku menuliskan perihal apa yang akan di berikan dari BPJS Kesehatan mengenai pelayanan dan mutu kinerja kepada peserta JKN-KIS.
3 September 2018 aku ikut lagi ngopi bareng JKN-KIS memberikan informasi tentang ' Rujukan Online ' bertemu dengan para media di Paradigma Cafe Jakarta.
Optimis akan berjalan dengan lancar kini sistem ' Rujukan Online sudah diterapkan di seluruh FKTP yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Per tanggal 1 - 15 September 2018 sistem Rujukan Online ini sudah memasuki tahap fase kedua, dalam masa uji coba.
![]() |
arief syaefuddin deputi direksi bidang pelayanan peserta bpjs kesehatan, budi mohammad areif deputi direksi bidang jaminan pembiayaan kesehatan rujukan, iqbal anas maruf kepala humas bpjs kesehatan |
Adapun manfaat yang didapatkan dari berlangsungnya rujukan online ini setiap peserta yang nantinya akan berobat dan mendaftar di unit FKTP dapat dengan mudah, tidak lagi ada antrian panjang.
Harapan aku juga selama menggunakan jaminan kesehatan BPJSK ini, sebelumnya memang perlu antri panjang bahkan harus datang kerumah sakit sejak dini hari untuk bisa dapat antrian nomor muda.
Kasian kan yang lansia atau Ibu dengan balita berangkat dari rumah ingin sembuh agar cepat di layani dan segera mendapatkan obat. Namun terhambat dengan adanya antrian yang antara pasien dengan tenaga medis menchek-up apakah data sudah benar.
Baca juga part 1 BPJS kesehatan
Rujukan Online dari BPJS Kesehatan Tentu sangat memudahkan seluruh peserta JKN-KIS. Sampai dengan 1 September 2018, tercatat 201.660.548 jiwa penduduk di Indonesia telah menjadi peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 22.467 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.430 rumah sakit (termasuk klinik utama), 1.546 apotek, dan 1.091 optik. (Sumber : BPJS kesehatan)
Arief Mengatakan memasuki ujicoba fase 2, telah dilakukan berbagai penyempurnaan antara lain pertama kemudahan FKRTL dalam melakukan edit data kompetensi dan sarana yang ada di aplikasi Health Facilities Information System (HFIS). Lalu kedua dilakukan perbaikan data mapping FKRTL (Rumah Sakit dan Klinik Utama), yaitu fasilitas kesehatan rujukan mana saja yang bisa dirujuk dari Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan dan Klinik Pratama berdasarkan jarak dan kompetensinya. (Sumber : BPJS kesehatan)
Kita sebagai peserta JKN-KIS berharap semoga pelayanan kesehatan semakin dimudahkan, tidak dilempar sana-sini hanya karena rumah sakit kekurangan alat medis atau bahkan tidak ada kamar.
Dalamm fase 1 pun rupanya sudah terkumpul data rumah sakit dengan dokter Spesialis/subspesialis, Jadwal praktek, Namun jika memang ada FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual, sampai tersedianya jarkomdat di wilayah FKTP tersebut. (Sumber : BPJS Kesehatan)
Dari fase 1 sampai memasuki fase uji coba ke 2, Alhamdulillah sudah terlihat perkembangannya, disiplin dalam memberikan data pelayanan dan menggunakan aplikasi Pcare.
Harapan dari adanya sistem Rujukan Online ini semoga seluruh peserta atau pun pasien akan tahu rumah sakit mana yang dituju, jadwal praktek dokter, tenaga medis, dan antara FKTP dengan FKTL saling berkoneksi untuk memberikan informasi data pasien yang akurat. Sehingga jika memang tak perlu dirujuk pasien bisa menjalani pengobatan nya di FKTP.
Next akan ada lagi Ngopi bareng sekalian obrolin gimana nih proses fase 2 yang sudah berjalan selama dua minggu. Apakah peserta JKN-KIS menikmati dan merasakan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dari BPJS Kesehatan.
Rujukan online membantu pasien dan tidak perlu lagi malam malam cari tukang fotokopian surat rujukan
BalasHapus